Laporan keuangan Qualcomm Inc untuk kuartal September ternyata di bawah ekspektasi Wall Street. Saham Qualcomm jatuh drastic, setelah pembuat chip ponsel terkemuka itu mengatakan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam mengumpulkan royalti di Tiongkok.
Cina tengah kini mengadaptasi jaringan 4G berkecepatan tinggi yang mendorong permintaan smartphone yang dibekali dengan teknologi terdepan. Namun Qualcomm juga menghadapi masalah hukum dan peraturan di sana, termasuk investigasi yang sedang berlangsung oleh regulator antitrust di Tiongkok.
Dilansir dari reuters, dan kini Qualcomm sedang berjuang untuk mengumpulkan pendapatan lisensi dari beberapa pembuat perangkat di Tiongkok.
Menurut Derek Aberle (President Qualcomm) dalam wawancara eksklusifnya dengan Reuters, "Memang ada beberapa dampak di Q3 yang baru saja kami laporkan dan kami berharap dampaknya tidak akan lebih besar pada kuartal berikutnya. Kami juga berharap untuk menyelesaikan berbagai pendapatan rolayti yang masih tertunggak. "
Sementara sebagian besar pendapatan berasal dari Qualcomm adalah dari produksi chip yang memungkinkan ponsel untuk berkomunikasi dengan jaringan operator, sebagian besar labanya berasal dari paten lisensi untuk teknologi ponsel CDMA.
Qualcomm memiliki sengketa royalti di Tiongkok dengan perusahaan lokal yang membuat gadget murah untuk konsumen Tiongkok. Dengan pengiriman smartphone hingga ke Amerika Serikat, dan pasar global, produsen smartphone Tiongkok telah menjadi pasar utama bagi Qualcomm
Sekian berita Gadget terbaru dari kami mengenai Sulit Kumpulkan Royalti di Tiongkok, Saham Qualcomm Anjlok. Harapan kami semoga artikel seputar Gadget yang berjudul Sulit Kumpulkan Royalti di Tiongkok, Saham Qualcomm Anjlok ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Ragam Gadget untuk mendapatkan berita seputar Gadget setiap harinya.
